Huawei Digital Power Mendorong Revolusi Energi Di Indonesia Melalui Solusi FusionSolar

Senin, 07 Oktober 2024

    Bagikan:
Penulis: Zidan Fakhri
(Gambar: Huawei Tech Investment)

Huawei Digital Power, penyedia terkemuka produk dan solusi digital global, telah meluncurkan solusi photovoltaic (PV) pintar SUN5000-150KTL untuk sektor komersial dan industri (C&I) serta perumahan. Solusi ini mencakup Sistem Penyimpanan Energi Baterai (ESS) yang dilengkapi dengan arsitektur pengaturan suhu inovatif bernama hybrid cooling, serta Jaringan Pengisian Cerdas untuk infrastruktur kendaraan listrik, FusionSolar. Inovasi ini mencerminkan keahlian dan keunggulan teknologi Huawei dalam bidang PV sebagai sumber energi universal utama di masa depan, sekaligus menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung Indonesia dalam mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 serta berbagai target lingkungan dan keberlanjutan.

Ridha Yasser, Asisten Deputi Bidang Energi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi, menyatakan, “Indonesia, yang terdiri dari 17.500 pulau, memiliki kekayaan sumber daya alam dan energi, termasuk bahan bakar fosil, mineral, dan sumber daya terbarukan yang melimpah. Untuk mencapai target emisi nol bersih, Indonesia perlu menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan stabilitas dan ketahanan energi, serta mendorong pertumbuhan nasional.”

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi menargetkan pengembangan tenaga surya mencapai 421 GWp atau lebih pada tahun 2060. Untuk mewujudkannya, diperlukan peningkatan daya saing melalui inovasi, hilirisasi sumber daya alam, dan penguasaan teknologi manufaktur, termasuk produksi panel surya secara menyeluruh, penyimpanan baterai skala besar, dan pemanfaatan jaringan listrik.

Dalam kesempatan yang sama, Senda Hurmuzan Kanam, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Infrastruktur EBTKE (ESDM), menegaskan, “ESDM berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat, dengan target 23% energi terbarukan dalam bauran energi kita pada tahun 2025. Salah satu peluang utama untuk mencapai tujuan ini adalah melalui penggunaan panel surya.”

Kami memerlukan sekitar 10 gigawatt kapasitas pembangkitan energi bersih pada tahun 2025 untuk menutupi kesenjangan yang ada. Indonesia memiliki potensi untuk menghasilkan hingga 15 gigawatt dari panel surya yang dipasang di atap. Kami merasa beruntung dapat bekerja sama dengan tim teknis Huawei dalam mengembangkan konsep atap surya 'tanpa ekspor', yang memastikan integrasi yang mulus dengan jaringan PLN yang sudah ada.

Dalam acara peluncuran tersebut, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto menyampaikan bahwa proporsi energi terbarukan saat ini telah mencapai 16,75% dari target 23% yang ditetapkan untuk tahun 2025.

"Untuk mendukung inisiatif tenaga surya, saat ini sedang dibangun pabrik solar PV di Kendal dengan kapasitas 1 gigawatt, di mana 90%-nya telah selesai, serta pabrik baterai di Karawang yang saat ini memiliki kapasitas 10 gigawatt dan berencana untuk diperluas menjadi 20 gigawatt.

Di samping itu, ekosistem kendaraan listrik juga mengalami perkembangan yang pesat, didukung oleh kolaborasi antara Ikatan Insinyur Indonesia dan Universitas Nasional Singapura untuk mendirikan Pusat Penelitian Energi Surya Indonesia, yang diresmikan pada 2 Oktober 2024. Pusat penelitian ini bertujuan untuk mempercepat pengembangan teknologi solar PV dan sumber daya manusia, serta memfasilitasi ekspor listrik dari Batam ke Singapura."

Sementara itu, CEO Huawei Digital Power Jin Song menyatakan bahwa elektronika daya dan teknologi digital merupakan pendorong utama dalam transformasi energi, dengan energi terbarukan berkontribusi lebih dari 80% terhadap infrastruktur energi TIK.

"Huawei terus berinovasi dalam bidang energi terbarukan untuk menyediakan solusi yang berkelanjutan bagi pelanggan dan mengatasi tantangan lingkungan. Selain itu, penting untuk fokus pada peningkatan solusi penyimpanan energi sambil memastikan bahwa aset pembangkit listrik tetap aman, andal, dan efisien secara biaya."

Oleh karena itu, Huawei berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan, terutama mitra strategis, dalam memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap transformasi energi di Indonesia,” ungkap Jin Song pada acara peluncuran FusionSolar di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT JJ-Lapp Cable Indonesia, Torben Christensen, menyatakan, “Kemitraan kami dengan Huawei telah memasuki tahun ketiga, dan keberhasilannya didasarkan pada komitmen bersama untuk menyediakan teknologi mutakhir dan layanan yang luar biasa bagi pelanggan serta mitra kami.

Kami merasa bangga dapat menampilkan program instalasi dan akademi tenaga surya yang disediakan oleh JJ-LAPP dan Huawei, yang memberdayakan pelanggan dan mitra kami dengan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan proyek tenaga surya. Kami berharap dapat melanjutkan kolaborasi ini untuk tumbuh bersama di sektor energi terbarukan.”

FusionSolar, yang mengintegrasikan tenaga surya dengan sistem penyimpanan energi, kini semakin menjadi pilihan utama masyarakat untuk energi ramah lingkungan. Hal ini disebabkan oleh kemampuannya dalam mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik tenaga diesel, meminimalkan dampak lingkungan, serta memanfaatkan secara optimal sumber daya energi matahari yang melimpah di Indonesia, yang terletak di garis khatulistiwa.

Sistem ini juga dirancang untuk menetapkan standar keamanan, terutama untuk aplikasi komersial dan industri (C&I) seperti pusat perbelanjaan, supermarket, pabrik, dan kawasan industri. Dengan menggabungkan teknologi digital dan elektronika daya, serta mengintegrasikan kecerdasan dan rantai industri, FusionSolar menawarkan produk yang aman, stabil, dan berfokus pada memberikan pengalaman pengguna yang terbaik.

FusionSolar bertujuan untuk menjalin kerja sama dengan mitra industri dalam membangun ekosistem industri yang terbuka dan saling menguntungkan, mempercepat adopsi PV sebagai sumber energi utama, serta menghadirkan manfaat listrik yang ramah lingkungan bagi ribuan industri dan rumah tangga.

Pada acara tersebut, Huawei mengumumkan peluncuran Huawei SmartDesign, yang kini dilengkapi dengan fitur-fitur baru untuk mewujudkan visi pembangkit listrik tenaga surya PV. Fitur ini menyediakan desain 3D yang dirancang untuk memaksimalkan output, meningkatkan kinerja, dan memastikan operasi yang efisien.

Jin Song menekankan bahwa pendekatan strategis Huawei Digital Power dalam mendukung transisi Indonesia dari negara dengan emisi karbon tinggi menuju emisi rendah melibatkan integrasi empat teknologi utama, yaitu teknologi digital (Bit), teknologi daya elektronik (Watt), teknologi manajemen termal (Heat), dan teknologi manajemen sistem penyimpanan energi (Battery). Keempat teknologi ini dikenal sebagai teknologi "4T".

“Kerja sama kami dengan semua pemangku kepentingan, terutama mitra strategis, merupakan bentuk partisipasi aktif kami dalam mendorong transisi energi terbarukan di Indonesia dan mengurangi emisi karbon, demi memberikan manfaat jangka panjang bagi industri, masyarakat, dan lingkungan. Kami merasa bangga dapat berkontribusi dalam langkah besar menuju energi terbarukan di Indonesia,” ungkap Jin Song.

Bersama mitra strategisnya, Huawei Digital Power telah berkontribusi dalam pengembangan energi hijau di Indonesia selama lima tahun terakhir, dengan membangun total lebih dari 743 MW listrik yang mencakup lebih dari 600 pembangkit listrik tenaga surya di seluruh Indonesia.

Selain dikenal sebagai penyedia infrastruktur TIK dan perangkat pintar global, Huawei Digital Power juga merupakan pemimpin di pasar global industri inverter solar PV. Huawei juga berada di garis depan dalam industri UPS dan pusat data prefabrikasi.

Berdasarkan data dari International Energy Agency (IEA), persentase penggunaan tenaga surya di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan. Selain itu, dengan komitmen pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai masyarakat yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, teknologi tenaga surya – sebagai bentuk energi terbarukan yang paling matang dan terjangkau – akan membuka lebih banyak peluang bagi berbagai sektor.

Tentang Huawei

Didirikan pada tahun 1987, Huawei merupakan salah satu penyedia terkemuka di dunia dalam bidang infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta perangkat pintar. Dengan menawarkan solusi terintegrasi di berbagai domain utama seperti jaringan telekomunikasi, daya digital, perangkat pintar, dan layanan cloud, kami berkomitmen untuk menghadirkan digitalisasi kepada setiap individu, rumah, dan organisasi demi terciptanya dunia yang sepenuhnya terhubung dan cerdas.

Di Huawei, inovasi kami berfokus pada kebutuhan pelanggan. Kami melakukan investasi yang signifikan dalam penelitian dasar, dengan tujuan untuk menciptakan terobosan teknologi yang dapat mendorong kemajuan dunia. Saat ini, kami memiliki lebih dari 207.000 karyawan dan beroperasi di lebih dari 170 negara dan wilayah. Sejak tahun 2000, Huawei telah hadir di Indonesia, berkontribusi dalam pengembangan ekosistem industri TIK lokal untuk menyediakan konektivitas bagi sebagian besar penduduk Indonesia.

Kami mempekerjakan lebih dari 2.300 karyawan, di mana 90 persen di antaranya adalah warga negara Indonesia. Secara keseluruhan, Huawei telah menciptakan lebih dari 20.000 lapangan pekerjaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui kemitraan dengan hampir 1.200 pelaku industri lokal, guna membangun ekonomi di Indonesia, untuk Indonesia, oleh Indonesia, dan oleh orang Indonesia.

Dengan berpegang pada empat pilar “I DO CONTRIBUTE, COLLABORATE, CREATE, CARE,” kami berkomitmen untuk menjadi bagian integral dari perjalanan bangsa dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

(Zidan Fakhri)

Baca Juga: Polytron Fox 350 Meluncur, Hadir Dengan Skema Sewa Baterai Dan Fitur Lengkap
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.