Pemkot Jaktim Menginformasikan Bahwa Empat Kasus HMPV Yang Terdeteksi Pada Awal Tahun 2025 Telah Berhasil Sembuh Sepenuhnya

Selasa, 14 Januari 2025

    Bagikan:
Penulis: Seraphine Claire
(ANTARA/HO-Dinkes Kota Bogor/pri)

Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur (Jaktim) menginformasikan bahwa empat kasus Human Metapneumovirus (HMPV) yang terdeteksi pada Januari 2025 telah dinyatakan sembuh sepenuhnya.

"Berdasarkan laporan surveilans, terdapat empat kasus dengan usia 5, 8, 31, dan 40 tahun. Semua pasien telah sembuh," ungkap Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifrendy, saat dihubungi ANTARA di Jakarta pada hari Selasa.

Pasien berusia 31 tahun teridentifikasi di wilayah Ciracas, sedangkan pasien berusia 8 dan 40 tahun ditemukan di Cipayung, dan pasien berusia 5 tahun berada di Pasar Rebo.

Herwin menjelaskan bahwa kelompok yang paling rentan terhadap infeksi virus ini adalah anak-anak di bawah lima tahun, orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, individu dengan sistem imun yang lemah, serta mereka yang menderita penyakit pernapasan kronis.

Penularan HMPV dapat terjadi melalui kontak langsung dengan penderita, melalui udara (droplet), serta melalui sentuhan pada permukaan yang terkontaminasi.

"Perawatan bagi pasien meliputi banyak istirahat, hidrasi yang cukup, serta konsumsi obat antivirus untuk kasus yang lebih serius. Selain itu, pemberian oksigen dan perawatan pendukung juga diperlukan," jelas Herwin.

Menurut Herwin, gejala HMPV mirip dengan flu biasa dan berbeda dengan COVID-19 yang merupakan virus baru. Oleh karena itu, tidak ada penanganan khusus untuk HMPV, kecuali jika pasien mengalami kesulitan bernapas.

Biasanya, proses penyembuhan dapat berlangsung paling cepat dalam tiga hari dan paling lama kurang dari 14 hari. Penanganan khusus baru diperlukan jika terdapat kesulitan bernapas, jelas Herwin.

Herwin juga menambahkan bahwa HMPV pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 oleh tim peneliti di Belanda, meskipun bukti serologis menunjukkan bahwa virus ini telah ada sejak tahun 1950-an.

Pola penyebaran virus ini sejalan dengan virus lain yang menyerang saluran pernapasan, seperti influenza dan respiratory syncytial virus (RSV), yang dapat menyebabkan infeksi pada paru-paru dan saluran pernapasan.

Virus ini umumnya ditemukan pada musim semi dan musim dingin di belahan bumi utara. Di daerah tropis, infeksi HMPV menunjukkan pola yang lebih bervariasi, sering kali terkait dengan musim hujan.

Oleh karena itu, Herwin mengingatkan pentingnya kewaspadaan, dengan melakukan langkah-langkah pencegahan seperti menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah penyakit, menghindari penularan melalui etika batuk, rajin mencuci tangan, dan menggunakan masker saat sakit.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan bahwa berdasarkan data pemeriksaan, kasus ISPA yang disebabkan oleh HMPV telah terdeteksi sejak tahun 2022 di Jakarta.

Virus penyebab ISPA lainnya yang saat ini beredar dan dominan adalah virus influenza tipe A H1N1 pdm2009, Rhinovirus, dan Respiratory Syncytial Virus.

Sejak tahun 2023 hingga Januari 2025, tercatat sebanyak 214 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang disebabkan oleh Human Metapneumovirus (HMPV). Rincian kasus tersebut adalah 13 kasus pada tahun 2023, 121 kasus pada tahun 2024, dan 79 kasus pada tahun 2025.

(Seraphine Claire)

Baca Juga: Anggaran Rp 4,5 M Untuk Penataan Simpang GDC Depok, Atasi Kemacetan
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.