Apple berhasil menjadi perusahaan paling berharga di dunia setelah mengumumkan fitur kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) Apple Intelligence di acara Apple Worldwide Developers Conference (WWDC) 2024. Pada Rabu (12/6/2024) waktu Amerika Serikat, kapitalisasi pasar Apple mencapai 3,34 triliun dollar AS (sekitar Rp 54.304 triliun), mengungguli Microsoft yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar 3,26 triliun dollar AS (setara Rp 53.007 triliun).
Meskipun harga saham Apple naik sekitar tujuh persen menjadi 218 dollar AS (sekitar Rp 3,5 juta) per lembar, namun kapitalisasi pasar Apple turun menjadi 3,267 triliun dollar AS (sekitar Rp 53.121 triliun) pada penutupan perdagangan hari itu. Apple kembali ke posisi kedua di bawah Microsoft dan di atas Nvidia. Menurut analis dari Evercore dan Bank of America, Morgan Stanley, Apple Intelligence akan mendorong pengguna untuk membeli iPhone baru.
Sebab, fitur kecerdasan buatan ini hanya dibatasi untuk versi iPhone terbaru saja, yaitu iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max. "Pembatasan Apple Intelligence pada iPhone yang dirilis dalam setahun terakhir menegaskan keyakinan kami bahwa AI dapat membantu memulai siklus super iPhone,” ungkap Stanley. Sementara itu, analis firma investasi Mizuho Securities, Daniel O'Regan menyatakan bahwa Apple telah mengumumkan sesuatu yang sudah dinantikan banyak orang.
O'Regan menambahkan bahwa Apple Intelligence bukanlah inovasi baru, namun tetap merupakan langkah yang tepat. Meskipun begitu, persaingan ketiga perusahaan terbesar di dunia terasa ketat, seperti yang dilansir KompasTekno dari Mashable, Kamis (13/6/2024). Microsoft berhasil melampaui kapitalisasi pasar Apple pada Januari 2024, kemudian Nvidia juga sempat melampaui Apple pada awal bulan Juni ini.
Saat ini, Apple berhasil kembali melampaui Microsoft meskipun pada akhirnya kembali ke posisi kedua. Microsoft kemungkinan akan merasakan manfaat dari ambisi AI Apple, mengingat Apple telah mengumumkan bahwa mereka akan menyertakan model bahasa besar (large language model/LLM) OpenAI yang dapat dimanfaatkan pengguna pada perangkat mereka. Microsoft sendiri merupakan salah satu investor terbesar OpenAI.