Presiden Prabowo telah mengutus tim negosiasi ke Washington DC untuk membahas kenaikan tarif impor sebesar 32% yang diterapkan oleh Presiden Trump terhadap Indonesia. Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, berharap adanya kesepakatan antara Amerika Serikat dan Indonesia mengenai isu ekspor dan impor. Dengan tercapainya kesepakatan tersebut, diharapkan tarif tambahan 32% dari AS dapat dikurangi, sehingga produk-produk Indonesia menjadi lebih kompetitif di pasar AS.
"Kami di DPR berharap kesepakatan ini dapat terwujud. Jika kesepakatan tercapai, tarif tambahan 32% yang selama ini dikenakan bisa diturunkan, dan pengusaha Indonesia dapat kembali mengekspor ke Amerika, sehingga harga barang-barang Indonesia lebih bersaing di pasar Amerika," ungkap Misbakhun dalam acara Power Lunch, CNBC Indonesia, yang dikutip pada Rabu (16/04/2025).
Misbakhun juga menyatakan bahwa tim negosiasi Indonesia akan menawarkan solusi yang saling menguntungkan bagi kedua negara. Salah satu tawarannya adalah meningkatkan impor dari AS, seperti gas, minyak, pesawat, kapas, dan gandum, dengan tujuan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia dengan AS.
"Ini merupakan upaya untuk memberikan tawaran baru kepada Amerika. Jika perlu, kita akan membeli lebih banyak dari mereka untuk mengurangi surplus Indonesia yang mencapai US$17,9 miliar, sehingga Amerika merasa bahwa Indonesia tidak hanya mengekspor, tetapi juga mengimpor barang-barang yang bernilai bagi ekonomi mereka," jelasnya
Misbakhun optimis bahwa tim yang dikirim oleh Presiden memiliki kemampuan dan pengalaman yang memadai.
"Dokumen-dokumen dari USTR (United States Trade Representative) sudah memberikan gambaran yang jelas mengenai poin-poin keberatan pemerintah Amerika Serikat dalam hubungan bilateral perdagangan ini yang membuat mereka merasa tidak nyaman," tuturnya.