Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menjadi pusat perhatian dalam Tim Nasional OECD yang menggelar workshop Proses Aksesi OECD di Jakarta. Sejumlah Kementerian/Lembaga yang terlibat dalam proses aksesi turut hadir dalam kegiatan tersebut. Keterlibatan Kementerian/Lembaga memiliki arti penting dalam mengelola berbagai kesempatan dan tantangan selama proses aksesi berlangsung.
Keanggotaan Indonesia dalam OECD akan berperan penting dalam mendorong transformasi ekonomi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Prinsip-prinsip OECD tentang tata kelola pemerintahan yang baik, transparansi, dan pertumbuhan inklusif sangat sejalan dengan visi Indonesia untuk mencapai kemajuan dan kemakmuran. Pada tahun 2045, Indonesia bertujuan mencapai Indonesia Emas dengan GNI per kapita sebesar USD30.300, masyarakat kelas menengah 70% populasi, dan PDB sebesar USD9,8 triliun.
“Pada saat itu, Indonesia berpotensi menjadi negara dengan perekonomian terbesar kelima di dunia. Stabilitas politik menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutan pembukaan workshop.
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Indonesia perlu mencapai pertumbuhan sekitar 6-7% per tahun. Hal ini harus didorong oleh investasi besar-besaran untuk keluar dari jebakan middle-income. Roadmap Aksesi OECD Indonesia menjadi langkah penting menuju visi tersebut.
Dengan membuka peluang baru untuk perdagangan, investasi, dan kolaborasi, proses aksesi OECD Indonesia akan memberikan manfaat yang saling menguntungkan bagi OECD dan kawasan Indo-Pasifik.
Menko Airlangga juga menegaskan bahwa sebagai negara dengan kekuatan global yang sedang berkembang di Asia, Indonesia telah diakui sebagai pemain penting. Dengan menjadi anggota OECD pertama di Asia Tenggara dan ketiga di Asia, Indonesia akan membantu organisasi ini membentuk kebijakan global dan memastikan OECD yang lebih representatif dan inklusif.
Sesuai dengan Menko Airlangga, Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann menyambut baik upaya Indonesia dalam proses aksesi menjadi anggota OECD. Dalam sambutannya, Sekjen Cormann juga menjelaskan berbagai tahapan yang akan dilewati Indonesia dalam proses tersebut.
Sesi workshop pada hari ini diawali dengan penjelasan singkat mengenai Tim Nasional OECD. Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Pambudi menjelaskan struktur serta tugas dan fungsi Tim Nasional OECD. Tim tersebut diketuai oleh Menko Airlangga dengan didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebagai Wakil Ketua. Sekretariat Tim Nasional akan berada di Kantor Kemenko Perekonomian di bawah kepemimpinan Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso.
Workshop terdiri dari dua sesi dengan narasumber yang dihadirkan langsung dari Kantor Pusat OECD Paris. Pada sesi pertama, Director of Global Relations OECD Andreas Schaal memaparkan urgensi penguatan kerja sama antara Indonesia dan OECD. Dilanjutkan dengan pembahasan secara detil mengenai proses aksesi dan tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh Indonesia yang disampaikan oleh Deputy Director of Legal Affairs OECD Gita Kothari yang juga menjabat sebagai Koordinator bagi negara aksesi. Chief Economist OECD Alvaro Santos Pereira juga memaparkan mengenai keuntungan bagi Indonesia apabila bergabung menjadi anggota OECD.
Sesi kedua lebih mengerucut pada hal–hal teknis yakni proses penyiapan Initial Memorandum (IM). Dokumen IM akan bermuat asesmen mandiri Pemerintah Indonesia terhadap berbagai regulasi yang ada dengan standar, regulasi, dan praktik terbaik OECD. Legal Adviser di OECD Natalie Limbasan menyampaikan bahwa asesmen mandiri merupakan salah satu tahapan kritis yang akan menjadi dasar bagi para reviewer di 26 Komite yang ada.
Pada acara workshop ini, Kemenko Perekonomian juga mengundang pejabat tinggi dari Pemerintah Indonesia dan OECD, akademisi dari beberapa perguruan tinggi, lembaga think tank, mitra pembangunan, organisasi masyarakat sipil, dan knowledge partner. Peserta workshop ini sangat antusias dan menunjukkan antusiasme mereka melalui pertanyaan-pertanyaan yang kritis, langsung pada intinya, dan mencakup berbagai hal yang komprehensif.
Dalam konferensi pers terkait workshop tersebut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa workshop ini merupakan kesempatan yang baik bagi setiap Kementerian/Lembaga dan pihak terkait untuk memahami seluruh proses aksesi, standar, dan praktik-praktik OECD. Selain itu, Sekjen Cormann juga menegaskan bahwa OECD akan memberikan dukungan penuh agar Indonesia dapat segera mencapai tujuannya, tidak hanya menjadi anggota OECD, tetapi juga menjadi salah satu perekonomian penting di dunia yang akan memberikan banyak manfaat bagi rakyat Indonesia.