Menteri Perhubungan Menekankan Pentingnya Penyesuaian Materi Pengajaran Calon Ahli Kepelabuhanan

Jumat, 31 Mei 2024

    Bagikan:
Penulis: Maya Kirana

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa untuk menciptakan calon ahli kepelabuhanan yang profesional, diperlukan standar materi diklat dan kurikulum yang mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan pekerjaan di lapangan. Oleh karena itu, diperlukan tenaga pengajar atau dosen yang mampu menyampaikan hal tersebut dalam diklat, sehingga dapat terbentuk calon ahli kepelabuhanan yang kompeten.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menhub pada acara Peluncuran Program Diklat Bantuan Teknis Peningkatan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Magang ASN Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan di Jakarta, pada hari Jumat (31/5).

"Standar materi diklat dan kurikulum calon ahli kepelabuhanan perlu mempertimbangkan kebutuhan dan kompleksitas pengelolaan pelabuhan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan materi pengajaran dengan tuntutan pekerjaan di sektor kepelabuhanan, sehingga diperlukan dosen yang mampu mencetak ahli kepelabuhanan dengan kompetensi tersebut," ujar Menhub.

Oleh karena itu, Menhub mendorong ASN Dosen di lingkungan Kementerian Perhubungan untuk memperluas wawasan, mengembangkan keterampilan, dan mengikuti perkembangan teknologi terkini. "Program magang ASN di bawah BPSDM Perhubungan ini menjadi suatu keharusan agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dosen. Tidak hanya di sektor laut, tetapi juga perlu dilakukan di sektor darat, udara, dan perkeretaapian," kata Menhub.

Menhub berharap agar peserta magang yang telah terpilih dapat saling berkontribusi dalam pengembangan kapasitas personil. Selain itu, dengan pengetahuan, jejaring kerja, dan pengalaman kerja selama magang, diharapkan ASN dapat memberikan solusi inovatif untuk kemajuan sektor transportasi.

"Saya berharap agar saudara-saudara dapat menjadi pemimpin perubahan Kemenhub masa depan yang mampu berpikir cerdas, berorientasi global namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kebangsaan," ujar Menhub.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Antoni Arif Priadi menyampaikan bahwa Indonesia memiliki 636 pelabuhan yang terdiri dari 28 Pelabuhan Utama, 164 Pelabuhan Pengumpul, 166 Pengumpul Regional, dan 278 Pelabuhan Pengumpul lokal. Semua pelabuhan tersebut berfungsi untuk melayani kelancaran dan ketertiban transportasi laut di seluruh wilayah Indonesia.

Pengelolaan semua pelabuhan tersebut memerlukan kompetensi dan kualitas SDM di bidang kepelabuhanan yang profesional dan mampu menjawab tuntutan era global. "Kami berharap melalui program kolaborasi ini akan meningkatkan kompetensi SDM Perhubungan yang menguasai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam berbagai peran di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. Sehingga, ke depan pengelolaan pelabuhan di Indonesia akan semakin efektif, berkelanjutan, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi maritim secara nasional," papar Dirjen Antoni.

Program Magang ASN di BPSDM Perhubungan diikuti oleh 30 orang yang terdiri dari Dosen, Instruktur, dan Tenaga Kependidikan. Sementara Program Peningkatan Ijazah Pelaut diikuti oleh 81 orang Unit Pelaksana Teknis di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang terdiri dari Program Peningkatan ATT II dan ATT III. Dalam acara tersebut, turut hadir Inspektur Jenderal Arif Toha dan Plt. Kepala BPSDM Perhubungan Subagiyo.

(Maya Kirana)

Baca Juga: Wuling Darion Resmi Meluncur, Jadi MPV EV & PHEV Pertama Buatan Indonesia

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.