Per April 2024, Bank Tabungan Negara (BTN) mencatat dana kelolaan Assets Under Custody (AUC) sebesar Rp 8,5 triliun. Pada bulan Desember 2023, dana kelolaan kustodian BTN mencapai Rp 7,9 triliun, menunjukkan peningkatan sebesar 7,9% secara year to date (YTD).
Adapun pendapatan berbasis fee yang dihasilkan oleh kustodian BTN pada tahun 2023 mencapai Rp 1,3 miliar.
"Kami berharap total aset di bawah pengelolaan kami hingga akhir tahun 2024 dapat mencapai Rp 9 triliun," kata Sekretaris Perusahaan BTN, Ramon Armando kepada kontan.co.id, pada hari Rabu (29/5).
Ramon mengungkapkan bahwa bisnis kustodian memiliki prospek yang menjanjikan karena minat investasi yang tinggi dan perkembangan pasar modal di Indonesia. BTN berharap dapat mengelola dana sebesar Rp 9 triliun dari nasabah yang menggunakan jasa kustodian pada tahun ini. Selain itu, bank juga fokus pada pertumbuhan pendapatan nonbunga.
Dalam memasarkan jasa kustodian, BTN bekerja sama antara unit kerja pengelola jasa kustodian dengan unit kerja terkait seperti Treasury dan unit kerja pengelola nasabah. Selain itu, BTN juga berkoordinasi dengan manajer investasi yang menerbitkan reksadana.