Harga Yang Pas Untuk Mobil Dan Motor Listrik Bagi Konsumen

Jumat, 07 Juni 2024

    Bagikan:
Penulis: Maya Kirana
(Gambar: wuling)

Harga kendaraan bermotor masih menjadi faktor penting dalam keputusan belanja masyarakat Indonesia, termasuk mobil dan motor listrik berbasis baterai. Hasil survei Populix menunjukkan bahwa sebagian besar pemilik kendaraan listrik baru bersedia membeli jika ada diskon harga dan garansi yang cukup panjang. Selain itu, subsidi pemerintah dalam bentuk potongan harga, penawaran paket khusus, dan pengurangan pajak tahunan juga menjadi pertimbangan penting bagi konsumen.

"Dalam survei yang dilakukan, kami juga mengumpulkan harapan harga dan jarak tempuh pada sepeda, sepeda motor, dan mobil listrik dari masyarakat," ujar Timothy Astandu, CEO & Co-Founder Populix, pada hari Kamis (6/6/2024). Secara umum, ditemukan bahwa ada lima tujuan utama masyarakat dalam membeli sepeda motor listrik, yaitu sebagai alat transportasi sehari-hari (72 persen), untuk mengunjungi teman/keluarga (57 persen), dan untuk keperluan antar jemput (57 persen). Selain itu, 47 persen responden membeli sepeda motor listrik untuk keperluan kerja dan perjalanan dalam kota (46 persen).

Dengan karakteristik tersebut, mayoritas pengguna motor listrik menggunakannya setiap hari (50 persen) dan 2-3 kali seminggu (27 persen) untuk jarak perjalanan 5-10 km (44 persen), serta 10-25 km (31 persen). Menurut Timothy, preferensi utama masyarakat dalam membeli motor listrik adalah teknologi, desain, keamanan, dan konektivitas ponsel. Mereka menganggap harga motor listrik yang wajar berada di kisaran Rp 10 juta hingga Rp 20 juta (49 persen). Sedangkan untuk motor listrik yang lebih berkualitas, diharapkan berada di kisaran Rp 20 juta hingga Rp 30 juta (22 persen).

Sementara itu, pengguna mobil listrik menggunakan mobil tersebut dengan berbagai tujuan. Sebanyak 71 persen pengguna mobil listrik menggunakannya sebagai alat transportasi saat mengunjungi teman atau keluarga, 69 persen menggunakannya untuk perjalanan dalam kota, dan 67 persen menggunakannya untuk keperluan kerja. Sedangkan sisanya, sekitar 63 persen menggunakan mobil listrik untuk antar jemput teman atau keluarga, dan 60 persen menggunakannya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Rata-rata responden menggunakan mobil listrik setiap hari sebanyak 50 persen, atau 2-3 kali seminggu sebanyak 27 persen. Jarak perjalanan yang umumnya ditempuh masih di bawah 100 km, sekitar 87 persen. Menurut Timothy, ekspektasi pembeli mobil listrik saat ini sebenarnya sama dengan mobil konvensional, yaitu untuk digunakan dalam berbagai keperluan seperti antar anak sekolah, kebutuhan sehari-hari, mengemudi sendiri, perjalanan keluar kota, dan lain sebagainya.

Sudah banyak orang yang menggunakan mobil listrik setiap hari, namun kebanyakan hanya untuk perjalanan dalam kota. Ekspektasi konsumen terhadap harga mobil listrik saat ini adalah sekitar Rp 250 juta, dengan sebagian besar responden menginginkan harga antara Rp 200 juta - Rp 300 juta (39%), diikuti oleh kisaran Rp 100 juta - Rp 200 juta (25%), dan 19% responden menginginkan harga mobil listrik antara Rp 300 juta - Rp 400 juta. Adapun jarak tempuh yang diinginkan oleh konsumen untuk mobil listrik adalah antara 101 kilometer hingga 300 kilometer.

(Maya Kirana)

Baca Juga: Wuling Darion Resmi Meluncur, Jadi MPV EV & PHEV Pertama Buatan Indonesia

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.