Menteri Pertanian Melakukan Panen Bawang Merah Di Bekasi Untuk Memperkuat Ketahanan Pangan

Selasa, 11 Juni 2024

    Bagikan:
Penulis: Nora Jane
(Gambar: Dok/pertanian.go.id)

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman memimpin kegiatan panen bawang merah di lahan tidur pertanian perkotaan milik Korem 051/WKT Kodam Jaya di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, untuk memperkuat ketahanan pangan.

Panen di Desa Wanajaya Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi tersebut dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin, Pelaksana harian Bupati Bekasi Iyan Priyatna, dan sejumlah unsur terkait.

"Kami mengapresiasi gerakan besar-besaran ini di seluruh Indonesia. Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam mendukung petani Indonesia, termasuk Pak Kasad, Pangdam, Danrem, Dandim, kepolisian, gubernur, bupati, dan lainnya," ujar Amran di Bekasi, Selasa.

Dia menyatakan bahwa ada 107 juta penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian dan dengan bekerja sama, negara dapat menghindari krisis pangan dunia sekaligus memperkuat ketahanan pangan.

Menurutnya, upaya nyata dari prajurit TNI dalam mendukung sektor pertanian patut diapresiasi, terutama skema pemanfaatan lahan tidur yang diubah menjadi lahan produktif ini dianggap mampu membantu menjaga stabilitas nilai inflasi.

Upaya tersebut merupakan bagian dari langkah antisipasi untuk mengurangi dampak El Nino yang sedang terjadi saat ini. Komoditas bawang merah dianggap sebagai salah satu bahan pokok utama selain beras dan cabai yang berpengaruh terhadap tingkat inflasi.

Kita seharusnya bangga terhadap TNI, ini merupakan kehormatan besar bagi seluruh petani. Hari ini kami mendengar laporan bahwa dengan modal Rp2,5 miliar, mereka berhasil menghasilkan pendapatan hingga Rp6 miliar. Meskipun keuntungannya mungkin sekitar Rp1 miliar-Rp2 miliar, namun ini merupakan prestasi yang luar biasa.

Amran menyebutkan bahwa melalui upaya-upaya seperti ini, Indonesia berhasil menjaga inflasi dengan baik. Saat ini, tingkat inflasi hanya sebesar 2,5 persen, sementara negara lain seperti Turki mencapai 75 persen bahkan 100 persen di Argentina.

"Ingatlah, tanpa pangan, tidak ada negara, tidak ada peradaban. Kehidupan suatu negara ditentukan oleh ketersediaan pangan. Oleh karena itu, ini sangat penting dan vital jika terjadi masalah. Keberhasilan menjaga inflasi bukan hanya tanggung jawab Kementerian Pertanian, tetapi juga berkat kerja keras seluruh anak bangsa yang bergerak di sektor pertanian. Terlebih lagi, kami mendapatkan dukungan dari Pak Kasad, Kemendagri, Kapolri, kita bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini," ucapnya.

Amran juga meminta badan urusan logistik untuk berperan aktif dalam mengambil produksi dari lahan tidur ini, sehingga para petani dapat menjadi lebih produktif demi mencapai swasembada komoditas pertanian.

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak meyakini bahwa kerjasama dengan Menteri Pertanian dapat membantu dalam perluasan lahan pertanian dengan berbagai jenis tanaman utama masyarakat, termasuk urban farming seluas 13 hektare yang saat ini sedang panen bawang merah.

"Jika kami bekerja sendiri, hasilnya akan terbatas. Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari Pak Menteri yang telah membuka lahan kami untuk penanaman lebih banyak," ujarnya.

Ia juga menyatakan bahwa kolaborasi antara prajurit TNI dan Kementerian Pertanian telah berhasil memperluas area tanam serta meningkatkan produktivitas petani.

Selanjutnya, kami akan membantu petani yang biasanya hanya bisa panen sekali dengan menggunakan metode pompanisasi dan optimalisasi lahan agar mereka dapat panen hingga tiga kali. Di perkotaan, kami juga giatkan urban farming. Jika diberikan kesempatan untuk melakukannya, saya yakin ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan juga untuk hasil produksi negara," ucapnya.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan bahwa bawang merah merupakan salah satu komoditas yang menyumbang inflasi, sehingga panen bersama ini diharapkan dapat menekan laju inflasi secara nasional.

"Bekasi seperti Brebes, mengapa tidak? Jika memang cocok dan memungkinkan. Tadi Pak Danrem juga menyampaikan bahwa lahan ini dapat dijadikan sentral bawang terbesar di tanah air karena dapat panen hingga empat sampai lima kali dalam setahun," ujarnya.

(Nora Jane)

Baca Juga: Besaran Subsidi Agar Pertalite Bisa Dijual Rp 10.000 Per Liter Terungkap

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.