Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita telah meminta kepada semua produsen otomotif dari China untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi dan ekspor, terutama untuk kendaraan listrik berbasis baterai. Permintaan tersebut disampaikan langsung saat kunjungan kerja bersama Wuling, Chery, Neta, dan Sokonindo (DFSK) di Beijing, China.
Hal ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi produsen tersebut serta meningkatkan perdagangan Indonesia. Menurutnya, pemerintah telah menetapkan target produksi kendaraan listrik (EV) hingga tahun 2030 sebanyak 600.000 unit. Perusahaan-perusahaan tersebut juga telah setuju untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi EV stir kanan, yang akan diekspor ke 54 negara.
Agus mendorong perusahaan otomotif China untuk melibatkan produsen komponen dalam negeri dari awal hingga akhir sehingga seluruh rantai produksi berada di Indonesia.
Dia mendukung perusahaan otomotif tersebut agar memanfaatkan insentif yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia dalam berinvestasi. Pada bulan Mei 2024, PT Neta Auto Manufacturing Indonesia telah berhasil memproduksi Neta V-II dengan TKDN mencapai 40 persen dan berencana untuk meningkatkan TKDN hingga 60 persen pada tahun 2025.
Saat bertemu dengan SAIC GM Wuling Automobile Company, Agus memberikan apresiasi atas kinerja perusahaan yang telah berhasil mengekspor produk EV-nya ke 11 negara dan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi industri otomotif terbesar di luar Tiongkok.
Agus menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia berharap agar Wuling dapat menjajaki peningkatan pasar ekspor terutama untuk produk EV guna memperkuat posisi Indonesia sebagai basis produk EV di ASEAN dan dunia. Selanjutnya, dalam pertemuan dengan Cherry Automobile, Cherry berencana untuk melakukan riset produksi mobil PHEV (plug-in hybrid electric vehicle) di Indonesia.
Melihat pasar di negara asalnya, mobil PHEV memiliki penjualan yang lebih populer. Selain itu, pembakaran bahan bakar pada mobil PHEV juga lebih ekonomis dibandingkan dengan mobil HEV (hybrid electric vehicle). Cherry juga telah menyampaikan komitmennya untuk memproduksi 100.000 unit kendaraan EV pada tahun 2030. Di sisi lain, Pemerintah Indonesia juga mengapresiasi Sokonindo yang telah meluncurkan produk kendaraan listrik di Indonesia dan berharap dapat meningkatkan produksi kendaraan listrik dengan membawa model EV dari prinsipal ke Indonesia.
Informasi mengenai kapasitas produksi keempat produsen kendaraan listrik asal China yang telah maupun akan memproduksi di Indonesia telah diumumkan. Sokonindo, misalnya, memiliki kapasitas produksi sebesar 50.000 unit. Sementara itu, SGMW atau Wuling memiliki kapasitas produksi sebesar 120.000 unit. Chery berencana memproduksi sebanyak 8.000 unit melalui fasilitas manufaktur, sedangkan Neta memiliki rencana produksi sebesar 9.300 unit.