Menjelang perayaan Lebaran, ketersediaan tiket pesawat dari Jakarta ke berbagai tujuan semakin menipis. Pilihan yang tersisa pun dibanderol dengan harga yang sangat tinggi, bahkan mendekati puluhan juta rupiah.
Berdasarkan informasi dari beberapa situs Online Travel Agent (OTA) pada Kamis (27/3/2025) siang, tiket penerbangan dari Jakarta ke kota-kota besar seperti Medan dan Padang telah terjual habis sejak hari ini hingga dua hari sebelum Lebaran.
Bagi para pemudik yang berencana terbang ke Medan sebelum Lebaran, opsi yang tersedia semakin sedikit. Semua tiket penerbangan dari Jakarta ke Medan telah terjual habis hingga dua hari sebelum Lebaran.
Untuk penerbangan H-1 dari Jakarta ke Medan, tiket masih tersedia, namun hanya untuk kelas bisnis dengan harga yang cukup tinggi, berkisar antara Rp8,2 juta hingga Rp8,6 juta, menggunakan maskapai Garuda Indonesia.
Bagi pemudik yang mencari alternatif lebih ekonomis, terdapat pilihan penerbangan transit melalui Kuala Lumpur sebelum melanjutkan perjalanan ke Medan. Namun, durasi perjalanan menjadi sangat lama, dari yang seharusnya 2 jam 25 menit, menjadi 16 jam. Meskipun demikian, harga tiketnya masih tergolong mahal, mulai dari Rp3,2 juta hingga Rp3,7 juta.
Situasi serupa juga terjadi pada rute Jakarta-Padang. Tiket untuk penerbangan langsung telah habis hingga H-1 Lebaran. Pemudik yang ingin pulang lebih awal harus memilih rute transit melalui Kuala Lumpur, dengan harga tiket berkisar antara Rp4,9 juta hingga Rp8,4 juta, dan waktu tempuh yang juga sangat panjang, dari yang seharusnya 1 jam 50 menit, menjadi 10 jam 50 menit.
Di sisi lain, pada hari H Lebaran (31 Maret 2025), penerbangan langsung dari Jakarta ke Padang masih tersedia. Namun, harga tiketnya juga mengalami kenaikan, mencapai antara Rp6,3 juta hingga Rp7 juta per tiket untuk kelas bisnis Batik Air dan Garuda Indonesia.
Peningkatan Penumpang Akibat Diskon Harga Tiket Pesawat
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan adanya kenaikan jumlah penumpang angkutan udara domestik selama periode arus mudik Lebaran 2025.
Kenaikan ini dikaitkan dengan kebijakan penurunan harga tiket pesawat ekonomi domestik sebesar 13-14%. Diskon ini berlaku selama 15 hari, dari 24 Maret hingga 7 April 2025, dengan periode pembelian tiket mulai 1 Maret hingga 7 April 2025.
Menurut laporan harian Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2025, jumlah penumpang angkutan udara domestik pada 24 Maret 2025 atau H-7 mencapai 200.401 penumpang, meningkat 7,7% dibandingkan tahun 2024. Secara keseluruhan, total penumpang domestik dari 21 Maret hingga 24 Maret 2025 atau H-10 hingga H-7 mencapai 722.439 penumpang, meningkat 9,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Budi Rahardjo, menyatakan bahwa kebijakan penurunan harga tiket ini bertujuan untuk mengurangi biaya perjalanan bagi masyarakat yang ingin mudik, serta mendorong peningkatan mobilitas selama Lebaran. Dengan penurunan harga tiket ini, diharapkan masyarakat dapat menikmati perjalanan yang lebih terjangkau, nyaman, dan aman selama periode mudik Lebaran 2025.
"Kami mencatat adanya antusiasme yang tinggi dari masyarakat terhadap kebijakan ini. Penurunan harga tiket telah meningkatkan aksesibilitas penerbangan bagi pemudik, yang berkontribusi pada peningkatan jumlah penumpang angkutan udara secara signifikan," ungkap Budi dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (25/3/2025).