BSI Telah Mengalokasikan Pembiayaan Sebesar Rp 1,8 Triliun Ke Tiga Sektor Ekosistem Keuangan Syariah

Sabtu, 22 Juni 2024

    Bagikan:
Penulis: Nora Jane
(Gambar: Dok/BSI)

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah menjalin kerja sama dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), dan PT Pertamedika Bali Hospital untuk layanan perbankan dan pemberian pembiayaan senilai lebih dari Rp 1,8 triliun. Anton Sukarna, Direktur Sales and Distribution BSI, menyatakan bahwa BSI terus mendorong sinergi dengan berbagai sektor untuk memperluas ekosistem keuangan Islam sebagai bagian dari strategi bisnis yang berkelanjutan. "Kali ini, kami bekerja sama dengan perusahaan yang bergerak di tiga sektor strategis, yaitu telekomunikasi, logistik, dan layanan kesehatan," ujar Anton dalam keterangan resmi yang dikutip pada Sabtu (22/6/2024).

Anton menjelaskan betapa pentingnya membangun ekosistem syariah yang efisien dari awal hingga akhir. Dia menyebut bahwa segmen korporasi memiliki kapasitas besar dan merupakan perluasan dari kerja sama yang telah terjalin. BSI memiliki peran penting dalam menyediakan layanan transaksi syariah yang meliputi pembiayaan, transaksi operasional perusahaan, dan layanan perdagangan yang sesuai dengan pertumbuhan bisnis halal. Layanan ini mencakup semua tahapan, mulai dari korporasi sebagai prinsipal, supplier, distributor, hingga akhirnya konsumen.

 Dengan memperluas kerja sama dengan PT Telekomunikasi Selular, nasabah BSI dan pelanggan Telkomsel dapat menikmati layanan digital yang lebih luas dan komprehensif. Harapannya, hal ini akan membentuk ekosistem digital bagi nasabah BSI agar semakin maju melalui pemanfaatan teknologi telekomunikasi dan perbankan.

Sementara itu, dalam bidang logistik, BSI telah menjalin kerja sama dengan PT Adisarana Armada Tbk (ASSA) sejak tahun 2019 dengan total fasilitas pembiayaan sebesar Rp 1,7 triliun. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendukung perluasan bisnis dan memperkuat ekosistem halal dalam sektor logistik di lingkungan bisnis ASSA. Termasuk di dalamnya adalah pengembangan anak perusahaan ASSA, yaitu PT Adi Sarana Transportasi (Cargoshare Logistics) yang telah resmi mendapatkan sertifikasi halal. Ini menunjukkan komitmen bersama antara ASSA dan BSI dalam memajukan ekosistem halal di Indonesia. Di sektor kesehatan, BSI juga telah bekerja sama dengan Indonesia Healthcare Corporation (IHC) Group untuk membangun Bali International Hospital (BIH) di KEK Sanur, Bali. Proyek nasional ini menggabungkan konsep kesehatan berbasis pariwisata dan diharapkan dapat mendorong perkembangan industri halal di kawasan KEK Sanur dan Indonesia secara keseluruhan.

Ia menjelaskan bahwa strategi perusahaan ini didasarkan pada potensi industri halal di Indonesia. Menurut laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2023/2024, Indonesia berada di peringkat 3 dalam Global Islamic Economy Indicator (GIEI), naik satu tingkat dari tahun sebelumnya. "Hal ini mendorong BSI untuk berperan aktif dalam memperkuat ekonomi Indonesia, terutama dalam industri halal, terutama dalam pembiayaan segmen korporasi," ungkap Anton. Perlu dicatat bahwa kinerja pembiayaan wholesale BSI hingga Mei 2024 mencapai Rp 72,57 triliun. Angka tersebut menyumbang 28,57 persen dari total pembiayaan BSI dengan pertumbuhan sebesar 19,2 persen secara tahunan (year on year).

(Nora Jane)

Baca Juga: Besaran Subsidi Agar Pertalite Bisa Dijual Rp 10.000 Per Liter Terungkap

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.